Rabu, 07 Desember 2011

Manajemen Strategi Untuk Pemasaran Ritel

Industri ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia usaha serta  kebutuhan konsumen. Bisnis ritel adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada konsumen untuk pengunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga. Agar berhasil dalam pasar ritel yang kompetitif, pelaku ritel harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga, waktu, dan tempat yang tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku ritel terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.
Dalam operasionalnya pelaku ritel menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa. Menjalankan fungsi memecah maupun menambah nilai produk,  secara keseluruhan pengelola bisnis ritel membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumberdaya manusia, maupun operasional. Sehinga pelaku ritel dapat memahami secara penuh tentang lingkup bisnis ritelnya, cara strategi pengembangannya dan manajemen bisnisnya.
Strategi ritel merupakan pernyataan yang menjelaskan hal-hal :
1.       Sasaran pasar ( Target market ), yaitu segmen-segmen pasar yang direncanakan untuk dilayani terkait dengan aktivitas memfokuskan sumber daya yang harus disiapkan oleh ritel
2.       Format yang direncanakan akan digunakan utnuk memenuhi kebutuhan target pasar. Format ritel adalah gabungan, ritel didasarkan pada sifat atau ciri barang dan jasa yang ditawarkan, kebijakan penentuan harga, pemasangan iklan dan program promosi, design took, dan lokasi khusus.
3.       Dasar perencanaan ritel untuk memperoleh keunggulan bersaing yang dapat dipertahankan atau keuntungan dari persaingan yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Dengan demikian tiap strategi ritel akan meliputi :
-          Pemilihan segmen target pasar & penentuan format ritel
-          Pengembangan keunggulan bersaing yang memungkinkan ritel untuk mengurangi tingkat kompetensi yang dihadapi
Konsep ritel adalah orientasi manajemen yang memfokuskan ritel dalam menentukan kebutuhan target pasar serta memenuhi kebutuhannya dengan lebih efektif & efisien. Ritel Yang berhasil harus memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang dilayani secara lebih baik daripada yang dilakukan oleh pesaing. Tugas utama dalam mengembangkan bisnis ritel adalah menetapkan sasaran pasar. Proses ini diawali dengan menetapkan segmentasi pasar.
Hal - hal penting  yang harus diperhatikan dalam bisnis ritel untuk mengembangkan keunggulan bersaing:
1.       Loyalitas konsumen
Loyalitas konsumen berarti kesetiaan konsumen untuk berbelanja di lokasi ritel tertentu. Mempunyai konsumen yang loyal adalah metode yang penting dalam mempertahankan keuntungan dari para pesaing, jika memiliki konsumen yang loyal berarti konsumen memiliki keengganan untuk menjadi pelanggan pada ritel-ritel pesaing
2.       Program loyalitas
Program loyalitas adalah bagian dari keseluruhan manajemen hubungan antar konsumen, Program ini sudah umum dijalankan dalam bisnis ritel, program loyalitas bekerja sama dengan manajemen hubungan pelanggan/Customer Relationship Marketing (CRM) . Anggota - anggota program loyalitas diketahui saat mereka membeli, karena mereka menggunakan beberapa tipe kartu loyalitas, informasi pembelian disimpan dalam database yang besar, dari dari database dapat diketahui jenis-jenis barang apa yang dibeli oleh konsumen, dengan mengunakan cara ini pelaku ritel dapat menyesuaikan berbagai penawaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang loyal dengan baik.  Beberapa pelaku ritel yang  telah mengunakan program ini seperti: Alfa dengan AFC (Alfa Family Club), Carrefour dengan Kartu Belanja (KB) Carrefour,  Matahari dengan MMC (Matahari Club Card), dan masih banyak contoh lainnya.
3.       Lokasi
Lokasi adalah factor utama dalam pemilihan oleh konsumen. Ini juga keunggunlan bersaing yang tidak mudah ditiru. Contohnya: Starbucks , mereka menciptakan keberadaan pasar yang sulit untuk disaingi; Carrefour, mereka selalu menentukan lokasi yang selalu strategis. Pemilihan lokasi yang tepat mempunyai keuntungan yaitu :
1.       Merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi fleksibilitas masa depan ritel itu sendiri.
2.       Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan bisnis ritel dimasa yang akan datang, area yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga dapat mempertahankan kelangsungan toko saat awal ataupun masa yang akan datang.
Penentuan lokasi dapat dimulai dengan memilih komunitas, keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomi dan stablitas maupun persaingan serta iklim politik. selain itu juga lokasi geografis sangat menentukan.
4.       Manajemen sumber daya manusia
Ritel adalah bisnis tenaga kerja intensif, para pegawai memiliki peranan penting dalam memberikan layanan pada konsumen dan membangun loyalitas konsumen.
5.       Sistem distribusi & informasi
Semua ritel berusaha untuk mengelola usaha secara efisien, mereka terus  memenuhi kebutuhan konsumen, dan pada saat yang sama member konsumen barang-barang dengan harga lebih baik dari pada pesaingnya atau memutuskan untuk mengunakan kesempatan guna menarik perhatian konsumen dari para pesaing denganmenawarkan jasa, barang, dan penyajian visual yang lebih baik.
6.       Barang - barang yang unik
Mengembangkan merek-merek berlabel (juga disebut merek-merek toko) yang merupakan produk-produk yang dikembangkan dan dipasarkan oleh ritel dan hanya tersedia dari ritel tersebut.
7.       Layanan konsumen
Dibutuhkan waktu dan usaha untuk membangun sebuah tradisi dan reputasi untuk layanan konsumen, karena layanan konsumen yang bagus merupakan asset strategis  yang sangat berharga.

Yoyo Subagyo, konsultan pemasaran retail.

Sabtu, 22 Oktober 2011

DPR Minta Pertamina Perbaiki Manajemen Distribusi

Jakarta (ANTARA News) - DPR meminta PT Pertamina memperbaiki manajemen distribusi agar kelangkaan elpiji bisa segera teratasi dan tidak terulang, ungkap Ketua DPR RI Agung Laksono dalam Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Jumat.

Agung menyatakan, DPR sangat prihatin dengan langkanya elpiji ukuran 3 kilogram dan 12 kilogram. "Gas elpiji telah menjadi kebutuhan utama rakyat. Setelah konversi minyak tanah ke gas, justru sekarang gas menjadi barang langka."

Kelangkaan gas elpiji terjadi karena ketidaksiapan infrastruktur, terutama keberadaan kilang gas sehingga DPR mendesak pemerintah menangani serius kebijakan koversi BBM ini.

Langkah yang harus ditempuh Pertamian adalah menertibkan manajemen distribusi dan mengawasinya. "Perlu dipercepat dan diperbanyak pembangunan kilang gas. rakyat harus dipermudah memperoleh elpiji dengan harga terjangkau."

Dalam rapat itu, Ketua DPR juga mengapresiasi keputusan pemerintah menurunkan harga BBM jenis premium dua kali dalam sepekan yang kini menjadi Rp5.000 per liter.

"Pemerintah telah konsisten. Kalau waktu menaikkan harga BBM karena naiknya harga minyak mentah dunia, sekarang menurunkan harga BBM karena turunnya harga minyak mentah dunia," katanya.

DPR berharap, penurunan harga BBM diikuti penurunan harga kebutuhan dan tarif transportasi umum sehingga nantinya berdampak positif pada sektor riil. (*)



info:http://www.yiela.com/view/209931/dpr-minta-pertamina-perbaiki-manajemen-distribusi

Firmus Sediakan Solusi Manajemen Distribusi Generasi Baru



JAKARTA: Firmus Solusindo memperkenalkan Firmus DMS, sebagai next generation solusi manajemen distribusi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan distributor dan principal.

Chief Technology Officer PT Firmus Solusindo Liem Tat Seng mengatakan teknologi telah menjadi bagian penting setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, di tengah persaingan yang makin ketat.

Menurut dia, kebutuhan teknologi itu seperti dibutuhkan dalam industri distribusi, bagaimana perusahaan dengan multiprinsipal dan multicabang dapat dengan cepat memperoleh informasi tepat dan terkini tentang penjualan, persediaan, piutang, hutang, posisi kas dan biaya prinsipal.

Kondisi serupa juga dibutuhkan prinsipal, bagaimana dengan mudah, cepat dan tepat mendapatkan informasi tentang distribusi, coverage, penjualan dan persediaan atas produk mereka di pasar.

“Firmus Solusindo memiliki solusi untuk mendukung kebutuhan industri distribusi itu lewat Firmus DMS. Solusi itu adalah kombinasi pengalaman mengembangkan sistem aplikasi software, pemahaman dunia distribusi, ICT terkini, metodologi implementasi tepat guna, dan help desk support yang efisien,” ujarnya, dalam siaran tertulis yang dikutip Bisnis, hari ini.

Liem menuturkan lima expertise tersebut menjadi pilar utama Firmus Solusindo dalam melahirkan produk dan jasa, baik secara sistem, fitur, teknologi, kemudahan pemakaian dan after sales support.

Dengan fokus pada kebutuhan bisnis prinsipal dan distributor, Firmus DMS mampu memberikan seamless integration antara prinsipal-distributor, sehingga keduanya dapat lebih fokus dalam membidik pasar.

Duplikasi data dan inconsistent data yang selama ini menjadi kendala besar bagi prinsipal dan distributor, yang sangat melelahkan dan mahal untuk diselesaikan, akan hilang ketika menggunakan solusi ini.

“Tersedianya informasi dan analisia yang akurat dan terkini, memberikan peluang bagi prinsipal dan distributor untuk memahami pelanggan dan pesaing dengan lebih baik, detail dan spesifik,” jelasnya.
Senior DMS Consultant Firmus Solusindo Arif Zulkarnain menyatakan proses bisnis yang tertanam dalam Firmus DMS memungkinkan distributor melakukan streamline supply chain operation.

Selain itu, pembelian akan terkontrol dengan lebih baik, dapat dilakukan optimalisasi inventori, penjualan dengan harga jual dan diskon berjenjang yang komplek dan sangat bervariasi dapat diproses dengan sangat mudah, cepat dan akurat.

Melalui Shipment Order Processing yang user friendly dalam Firmus DMS, pengiriman barang juga dapat dikelola dengan efisien, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya pengiriman.

Bila diperlukan proses lebih lanjut untuk memonitor pergerakan armada angkutan, tersedia GPS System yang terintegrasi dengan shipment order dalam Fleet Management. Proses klaim ke prinsipal dan penagihan ke outlet dapat diproses melalui Claim Management dan Collection Management, serta reusable asset (embalasi) juga dapat diakomodasi.

“Firmus DMS ini bermanfaat bagi prinsipal dan distributor, agar keduanya menjadi satu kesatuan yang fokus ke pasar. Selain itu, mampu meng-cover semua aspek distribusi, serta memperbaiki proses bisnis berdasarkan informasi,” terangnya.(api)

Jumat, 21 Oktober 2011

Manajemen Sumber Daya Manusia Ritel

Saat ini usaha bisnis bisnis retail atau usaha retailmerupakan salah satu usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang.Maka dari itu banyak perusahaan konsultanjasa konsultan,konsultan bisnis dan konsultan usaha retail untuk mambantu para pebisnis retail. Pengelolaan bisnis usaha,bisnis retail atau usaha retailmembutuhkan kesiapan pengelola dalam semua sisi manajemen. Kelemahan dalam satu sisi manajemen ritel akan membuat peritel mengalami kendala dalam mengelola dan memacu industri usaha bisnis ritel bekerja dengan baik dan cepat. Masalah umum yang dihadapi oleh pebisnis usaha ritel -terutama pebisnis baru- saat ini adalah masalah manajemen. Mereka biasanya membuka ritel dengan tanpa konsep atau tanpa manajemen strategi ritel yang matang.
Dalam tulisan ini saya akan membahas mengenai manajemen ritel mulai dari strategi pemasaran ritelstrategi financial dan keuangan ritelstrategi lokasi ritelmanajemen sumber daya manusia ritelInformasi sistem dan supply chainmanajemen ritel hingga manajemen hubungan customer.
Manajemen strategi ritel mencakup 1.) target market peritel. 2.) strategi peritel untuk memuaskan atau mencukupi kebutuhan pasar. 3.)dasar peritel untuk menciptakan competitive advantage. Target market adalah sasaran dimana peritel fokus menggarap pasar sasarannya. Sedangkan format ritel adalah bagaimana peritel mampu melakukan strategi ritel mix atau strategi bauran yaitu berupa type merchandise, pelayanan yg diberikan, strategi harga, strategi promosi dan advertising, strategi lay out dan design, tipikal lokasi dan customer services). Sedangkan competitve advantage adalah keunggulan peritel atas kompetisi yang ada yang tidak dapat dilakukan oleh kompetitor dan dapat diterapkan dalam jangka waktu yang lama. Strategi competitive advantage adalah hal yang paling penting dalam strategi pemasaran ritel. Membangun competitive advantageberarti bahwa peritel sedang membangun benteng yang kuat di pasar kompetisi pasar ritel. Ketika peritel berhasil membangun competitive advantage dengan kuat dan kokoh akan sulit bagi kompetitor untuk mencontoh atau mengikuti strategi competitive advantage ini dalam merebut pasar dan pelanggan. Ada tujuh peluang penting bagi peritel untuk membangun competitive advantage: 1. ) customer loyalty. 2.)lokasi. 3.)manajemen sumber daya manusia. 4.)sistem informasi dan distribusi. 5.) merchandise yang unik. 6.) hubungan dengansupply chain. 7.)customer service.