Sabtu, 22 Oktober 2011

DPR Minta Pertamina Perbaiki Manajemen Distribusi

Jakarta (ANTARA News) - DPR meminta PT Pertamina memperbaiki manajemen distribusi agar kelangkaan elpiji bisa segera teratasi dan tidak terulang, ungkap Ketua DPR RI Agung Laksono dalam Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Jumat.

Agung menyatakan, DPR sangat prihatin dengan langkanya elpiji ukuran 3 kilogram dan 12 kilogram. "Gas elpiji telah menjadi kebutuhan utama rakyat. Setelah konversi minyak tanah ke gas, justru sekarang gas menjadi barang langka."

Kelangkaan gas elpiji terjadi karena ketidaksiapan infrastruktur, terutama keberadaan kilang gas sehingga DPR mendesak pemerintah menangani serius kebijakan koversi BBM ini.

Langkah yang harus ditempuh Pertamian adalah menertibkan manajemen distribusi dan mengawasinya. "Perlu dipercepat dan diperbanyak pembangunan kilang gas. rakyat harus dipermudah memperoleh elpiji dengan harga terjangkau."

Dalam rapat itu, Ketua DPR juga mengapresiasi keputusan pemerintah menurunkan harga BBM jenis premium dua kali dalam sepekan yang kini menjadi Rp5.000 per liter.

"Pemerintah telah konsisten. Kalau waktu menaikkan harga BBM karena naiknya harga minyak mentah dunia, sekarang menurunkan harga BBM karena turunnya harga minyak mentah dunia," katanya.

DPR berharap, penurunan harga BBM diikuti penurunan harga kebutuhan dan tarif transportasi umum sehingga nantinya berdampak positif pada sektor riil. (*)



info:http://www.yiela.com/view/209931/dpr-minta-pertamina-perbaiki-manajemen-distribusi

Firmus Sediakan Solusi Manajemen Distribusi Generasi Baru



JAKARTA: Firmus Solusindo memperkenalkan Firmus DMS, sebagai next generation solusi manajemen distribusi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan distributor dan principal.

Chief Technology Officer PT Firmus Solusindo Liem Tat Seng mengatakan teknologi telah menjadi bagian penting setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, di tengah persaingan yang makin ketat.

Menurut dia, kebutuhan teknologi itu seperti dibutuhkan dalam industri distribusi, bagaimana perusahaan dengan multiprinsipal dan multicabang dapat dengan cepat memperoleh informasi tepat dan terkini tentang penjualan, persediaan, piutang, hutang, posisi kas dan biaya prinsipal.

Kondisi serupa juga dibutuhkan prinsipal, bagaimana dengan mudah, cepat dan tepat mendapatkan informasi tentang distribusi, coverage, penjualan dan persediaan atas produk mereka di pasar.

“Firmus Solusindo memiliki solusi untuk mendukung kebutuhan industri distribusi itu lewat Firmus DMS. Solusi itu adalah kombinasi pengalaman mengembangkan sistem aplikasi software, pemahaman dunia distribusi, ICT terkini, metodologi implementasi tepat guna, dan help desk support yang efisien,” ujarnya, dalam siaran tertulis yang dikutip Bisnis, hari ini.

Liem menuturkan lima expertise tersebut menjadi pilar utama Firmus Solusindo dalam melahirkan produk dan jasa, baik secara sistem, fitur, teknologi, kemudahan pemakaian dan after sales support.

Dengan fokus pada kebutuhan bisnis prinsipal dan distributor, Firmus DMS mampu memberikan seamless integration antara prinsipal-distributor, sehingga keduanya dapat lebih fokus dalam membidik pasar.

Duplikasi data dan inconsistent data yang selama ini menjadi kendala besar bagi prinsipal dan distributor, yang sangat melelahkan dan mahal untuk diselesaikan, akan hilang ketika menggunakan solusi ini.

“Tersedianya informasi dan analisia yang akurat dan terkini, memberikan peluang bagi prinsipal dan distributor untuk memahami pelanggan dan pesaing dengan lebih baik, detail dan spesifik,” jelasnya.
Senior DMS Consultant Firmus Solusindo Arif Zulkarnain menyatakan proses bisnis yang tertanam dalam Firmus DMS memungkinkan distributor melakukan streamline supply chain operation.

Selain itu, pembelian akan terkontrol dengan lebih baik, dapat dilakukan optimalisasi inventori, penjualan dengan harga jual dan diskon berjenjang yang komplek dan sangat bervariasi dapat diproses dengan sangat mudah, cepat dan akurat.

Melalui Shipment Order Processing yang user friendly dalam Firmus DMS, pengiriman barang juga dapat dikelola dengan efisien, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya pengiriman.

Bila diperlukan proses lebih lanjut untuk memonitor pergerakan armada angkutan, tersedia GPS System yang terintegrasi dengan shipment order dalam Fleet Management. Proses klaim ke prinsipal dan penagihan ke outlet dapat diproses melalui Claim Management dan Collection Management, serta reusable asset (embalasi) juga dapat diakomodasi.

“Firmus DMS ini bermanfaat bagi prinsipal dan distributor, agar keduanya menjadi satu kesatuan yang fokus ke pasar. Selain itu, mampu meng-cover semua aspek distribusi, serta memperbaiki proses bisnis berdasarkan informasi,” terangnya.(api)

Jumat, 21 Oktober 2011

Manajemen Sumber Daya Manusia Ritel

Saat ini usaha bisnis bisnis retail atau usaha retailmerupakan salah satu usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang.Maka dari itu banyak perusahaan konsultanjasa konsultan,konsultan bisnis dan konsultan usaha retail untuk mambantu para pebisnis retail. Pengelolaan bisnis usaha,bisnis retail atau usaha retailmembutuhkan kesiapan pengelola dalam semua sisi manajemen. Kelemahan dalam satu sisi manajemen ritel akan membuat peritel mengalami kendala dalam mengelola dan memacu industri usaha bisnis ritel bekerja dengan baik dan cepat. Masalah umum yang dihadapi oleh pebisnis usaha ritel -terutama pebisnis baru- saat ini adalah masalah manajemen. Mereka biasanya membuka ritel dengan tanpa konsep atau tanpa manajemen strategi ritel yang matang.
Dalam tulisan ini saya akan membahas mengenai manajemen ritel mulai dari strategi pemasaran ritelstrategi financial dan keuangan ritelstrategi lokasi ritelmanajemen sumber daya manusia ritelInformasi sistem dan supply chainmanajemen ritel hingga manajemen hubungan customer.
Manajemen strategi ritel mencakup 1.) target market peritel. 2.) strategi peritel untuk memuaskan atau mencukupi kebutuhan pasar. 3.)dasar peritel untuk menciptakan competitive advantage. Target market adalah sasaran dimana peritel fokus menggarap pasar sasarannya. Sedangkan format ritel adalah bagaimana peritel mampu melakukan strategi ritel mix atau strategi bauran yaitu berupa type merchandise, pelayanan yg diberikan, strategi harga, strategi promosi dan advertising, strategi lay out dan design, tipikal lokasi dan customer services). Sedangkan competitve advantage adalah keunggulan peritel atas kompetisi yang ada yang tidak dapat dilakukan oleh kompetitor dan dapat diterapkan dalam jangka waktu yang lama. Strategi competitive advantage adalah hal yang paling penting dalam strategi pemasaran ritel. Membangun competitive advantageberarti bahwa peritel sedang membangun benteng yang kuat di pasar kompetisi pasar ritel. Ketika peritel berhasil membangun competitive advantage dengan kuat dan kokoh akan sulit bagi kompetitor untuk mencontoh atau mengikuti strategi competitive advantage ini dalam merebut pasar dan pelanggan. Ada tujuh peluang penting bagi peritel untuk membangun competitive advantage: 1. ) customer loyalty. 2.)lokasi. 3.)manajemen sumber daya manusia. 4.)sistem informasi dan distribusi. 5.) merchandise yang unik. 6.) hubungan dengansupply chain. 7.)customer service.